PDIP Ogah Tanggapi Pidato SBY

PDIP Ogah Tanggapi Pidato SBY

Tjahjo Kumolo

JAKARTA- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak merasa tersinggung atas pidato ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di hadapan forum deklarator PD.

"Prinsipnya PDIP tidak merasa tersindir oleh pidato Presiden SBY," kata Tjahjo kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta, Kamis (14/6/2012).

Namun, Tjahjo menilai, pidato tersebut memang mengandung maksud tertentu. "Pidato itu sifatnya internal, tapi terbuka, tentunya ada maksud pertimbangan tertentu. Sulit memahami pidato Prsiden SBY," imbuhnya.

Sebab itu, Tjahjo enggan untuk menanggapi pidato itu secara berlebihan. Karena hal tersebut merupakan hak bagi SBY. "Hak beliau menyampaikan pidato apa saja termasuk mengkritik partai lain, baik sebagai presiden atau pembina Demokrat, sepanjang forumnya tertutup bersifat internal," ungkapnya.

Sebelumnya, pidato SBY di hadapan forum pendiri PD telah menuai kritik dari anggota Setgab Koalisi. Salah satunya Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sekretaris Jenderal PPP, Romahurmuzy menganggap isi pidato tersebut sebagai sebuah refleksi dari dinamika partai politik. Dia menilai, sangat tidak wajar jika SBY membanding-bandingkan tingkat korupsi antar partai.

Lebih lanjut Romahurmuzy berharap agar ke depan SBY tidak lagi menyampaikan pidato yang menyinggung parpol lain.
Seperti diketahui, dalam acara Silatahurahmi Tokoh Pendiri dan Deklarator PD di Hotel Grand Sahid Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Rabu 13 Juni 2012,  SBY membeberkan data korupsi yang dimilikinya. Dari data itu, SBY mengungkap urutan partai terkorup mulai dari tingkat DPRD hingga kementerian.

"Saya beri contoh kasus korupsi di tingkat DPRD provinsi, dalam kurun 2004 sampai 2012. Korupsi yang dilakukan oknum Demokrat 3,9 persen, peringkat 5 dari seluruh partai. Di atas Partai Demokrat ada 34,6 persen, 24,6 persen, 9,2 persen dan 5,2 persen," papar SBY.
(ugo)

Berita Aceh Barat